Selasa, 17 Juni 2008

Mega Murapi, Alpukat Super Dari Solok

Diam-diam Solok menyimpan potensi. Yakni, alpuket super bernama Mega Murapi. Varietas alpukat ini dihasilkan oleh para peneliti Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu) Solok, dengan menggunakan tanamaninduk tunggal milik Asmawi Bagindo Sati, petani Desa Muara Pingai, solok.
Alpukat jenis baru ini memiliki beberapa kelebihan. Yakni, bisa menghasilkan 350-450 buah (180-225 kg) per pohon setiap tahun. Berat setiap buah sekitar 400-600 gram, dengan ketebalan daging sekitar 2 cm. Alpukat ini rasanya manis, lembut dan kering. Warna kulitnya hijau dan bertekstur kasar, sedangkan dagingnya berwarna kuning mirip mentega.
Keistimewaan lain alpukat ini adalah kemampuannya berbuah terus menerus. Yang menarik, pembudidayaan alpukat ini tak sulit. Cukup menggunakan teknik okulasi (sambung pucuk). Dari masa okulasi hingga berbuah, biasanya memakan waktu sekitar 2 tahun. Lebih cepat dari alpukat biasa, dimana kita harus menunggu lima tahun untuk memetik hasilnya.
Keunggulanlain dari alpukat ini adalah kandungan gizinya. Dalam setiap buah alpukat, terdapat kadar gula 0,91%, protein 1,37%, serat 0,32% dan lemak 7,58%.
Untuk diketahui lemak alpukat sangat baik untuk dikonsumsi, karena merupakan jenis lemak tak jenuh tunggal.
Lemak jenis ini bersifat antioksidan, sehingga sangat baik dikonsumsi untuk melawan lemak jahat penyebab stroke. Bila anda tertarik untuk membudidayakannya, bisa menghubungi Balitbu Solok.*(tani merdeka)

Tidak ada komentar: